Aku, Kalian, dan 2KA01
Sungguh
pagi yang indah. Matahari terbit di timur, burung-burung berkicau merdu, ditambah secangkir
teh hangat membuat pagi ini terasa sangat sempurna. Entah karena terlalu
menikmati suasana atau apa, tiba-tiba terlintas di pikiranku tentang teman-teman
baruku di kelas yang baru. Iya, kalian, teman-temanku di 2KA01. Padahal kalian
belum tentu memikirkan tentang diriku yang begini adanya(apaansih-_-).
Sampai-sampai hati kecilku berkata, “daripada semua ini hanya sebuah pemikiran tanpa arti, mengapa tidak dituangkan saja dalam sebuah karya tulis? Siapa tahu bisa jadi pesaing Raditya Dika(amin)”. Pikiranku menjawab, “iya juga ya. Sayang banget kalo pagi yang indah ini berlalu begitu saja. Itung-itung biar blog ngga cuma buat tugas softskill doang. hehe”. Dan seperti ada energi positif yang masuk, tubuhku pun langsung tergerak untuk mengabil notebook, menghidupkannya, kemudian aku tinggal ke toilet. Biasa, panggilan alam. Sambil berharap, kali aja ada inspirasi yang datang menghampiriku, dan menemani hari-hariku yang sepi ini(yaampun dir-_-).
Sampai-sampai hati kecilku berkata, “daripada semua ini hanya sebuah pemikiran tanpa arti, mengapa tidak dituangkan saja dalam sebuah karya tulis? Siapa tahu bisa jadi pesaing Raditya Dika(amin)”. Pikiranku menjawab, “iya juga ya. Sayang banget kalo pagi yang indah ini berlalu begitu saja. Itung-itung biar blog ngga cuma buat tugas softskill doang. hehe”. Dan seperti ada energi positif yang masuk, tubuhku pun langsung tergerak untuk mengabil notebook, menghidupkannya, kemudian aku tinggal ke toilet. Biasa, panggilan alam. Sambil berharap, kali aja ada inspirasi yang datang menghampiriku, dan menemani hari-hariku yang sepi ini(yaampun dir-_-).
Selesai bergelut dengan panggilan
alam, aku kembali ke notebook dan mulai menekan tombol-tombol keyboard. Semua
berawal dari bulan September, menjelang pengumuman pembagian kelas 2KA. Salah
satu temanku menggemparkan group chat kelas 1KA13 dengan menulis,
“Bro, pembagian kelas udah bisa diliat di web perpustakaan Gunadarma!”.
Seketika chat menjadi ramai dan rasa penasaran menuntunku untuk segera membuka
web tersebut. Sukses login dengan akun studentsite, aku tercengang melihat apa
yang tertulis disana. “Nama: Dirga Ekaputra. NPM: 12113597. Kelas: 2KA01”.
“Hah??? 2KA01??? Typo kali nih!!!”, pikirku terkejut. IPK yang turun cukup
drastis di semester 2 mana mungkin bisa membawaku ke dalam 2KA01, yang notabene
berpredikat kelas unggulan. Aku masih tidak percaya. Sampai-sampai temanku
bertanya, “masuk KA berapa lu, Dir?”, ku jawab, “Gak tau nih, gak bisa
login-_-“. Maafkan aku, teman. Bukan maksud membohongimu. Aku hanya bingung
harus senang, sedih, bahagia atau menangis menerima kenyataan ini. Aku begini,
karena mindset-ku yang beranggapan bahwa 2KA01 itu kelas unggulan. Kelas
unggulan biasanya dihuni oleh orang-orang pintar, cerdas, calon Sarmag(tapi
ngga ada-_-), dan cenderung individual. Aku takut diriku akan sulit beradaptasi
dan mengimbangi kemampuan mereka(calon teman-teman 2KA01). Saking takutnya, aku
sampai searching di Google, “Tips beradaptasi dan bersaing di kelas unggulan”.
Dengan perasaan yang tak tentu arah, aku beralih ke
group chat kelas. Silih berganti teman-temanku mengabarkan tentang kelas baru
mereka. Ada yang bahagia karena bisa sekelas lagi, ada yang sedih karena
sendirian di kelas barunya, ada pula yang bingung karena lupa password studentsite.
Sedangkan aku, aku hanya menjadi silent reader di sudut chatroom menatapi suka
duka mereka. Ketika beberapa temanku mulai penasaran tentang kelas baruku, barulah
aku mencoba memberanikan diri untuk mengetik, “Gua masuk 2KA01 J”. Reaksi mereka pun beragam.
Ada yang mengucapkan selamat, memberi pujian, tapi ada juga yang menakut-nakuti
dengan berkata, “hayolu masuk kelas unggulan, anak-anaknya pasti pada kaku kaya
kanebo kering hahaha”. Aku hanya bisa tertawa menanggapinya, menutupi perasaan
yang masih diselimuti rasa cemas. Akan tetapi, aku bisa sedikit bernafas lega
ketika salah satu dari mereka mengatakan bahwa aku tidak sendirian. Ada
sekitar 7 orang dari 1KA13 yang juga masuk 2KA01. Mereka ber-7 memang pantas mendapat predikat unggulan.
Sedangkan aku, da aku mah apa atuh. Cuma segumpal tanah di pojokan kampus E.
Singkat cerita, aku sampai pada hari yang ku nantikan.
Hari dimana aku akan memulai kuliah perdana sebagai mahasiswa 2KA01 bersama
kalian. Tegang sih tidak terlalu, karena beberapa hari sebelumnya aku dan
beberapa dari kalian sudah sempat bersenda gurau di group chat 2KA01.
Sesampainya di kampus, aku langsung menuju ruang E337, tempat dimana pertama
kalinya aku dan kalian dipertemukan. Perjalananku sedikit tertahan oleh
beberapa teman 1KA13 yang sedang ngobrol santai di depan pintu kelas. Ketika
kulihat ada dosen masuk, barulah aku menyudahi obrolan dan masuk ke kelas.
Kubuka pintu perlahan, mengucapkan salam, dan memasang wajah lugu dengan senyum
tipis nan romantis(pret-_-). Kulihat barisan kursi depan yang merupakan posisi
favoritku sudah penuh terisi. Yasudahlah, dengan sangat terpaksa aku duduk
paling belakang. Sedang asik menyiapkan seperangkat alat tulis dibayar tunai,
tiba-tiba ada satu orang diantara kalian yang menarik perhatian seisi ruang
kelas. Awalnya, aku mengira bahwa Ia adalah asisten dosen, karena memang
penampilannya yang terlihat sangat formal dan juga jarang ada mahasiswa yang mau mengambil
inisiatif untuk membuka pembicaraan di depan kelas. Setelah Ia selesai, dosen
memperkenalkan diri dan mengusulkan agar kita memilih seorang ketua kelas. Aku
dan kalian pun setuju memilih dia(yang tadi dikira asisten dosen). Dan program
pertama yang Ia buat setelah resmi dilantik adalah doa dan salam setiap kali
memulai perkuliahan. Beberapa dari kalian ada yang merespon, “Yaelah, udah kaya
SMA aja-_-”. Aku pun demikian. Tapi lambat laun, aku menyadari bahwa program
doa dan salam itu sangatlah positif. Tidak hanya ketika kuliah, doa dan salam
sangat penting dalam segala kegiatan kita sehari-hari. Namun program tersebut
tidak mengurangi rasa cemasku akan mindset tentang kelas unggulan.
Seiring berjalannya waktu, aku merasakan suasana di
kelas semakin cair. Proses adaptasi diriku dengan kalian terbilang
cukup lancar. Mungkin karena populasi 2KA01 mayoritas perempuan, membuat
semangat kuliahku menjadi semakin menggebu-gebu. Di awal-awal
perkuliahan bersama kalian pun aku lebih sering berkomunikasi dengan perempuan
dibanding dengan laki-laki. Akan tetapi, sebagai minoritas, aku dan kalian para
lelaki menjadi lebih mudah untuk saling mengenal, berbagi, dan bertukar
pikiran. Terbukti, buah dari kesuksesan adaptasi kaum lelaki 2KA01 adalah
terbentuknya HIPSTER; Himpunan Pemuda Santun, Edukatif, dan Religius. Dengan
berbagai macam agendanya, HIPSTER membuatku seperti merasakan adanya
perkembangan positif dalam diriku. Baik dalam hal akademik, maupun kepribadian.
Hal inilah yang membuat kecemasanku akan kelas unggulan sedikit memudar.
Sebaliknya, aku jadi merasa lebih nyaman berlama-lama di kampus bersama kalian.
Kedepannya,
melalui kelas ini, aku berharap bisa menjadi lebih baik lagi dalam hal
akademik, kepribadian, dan manfaat diriku bagi kehidupan sosial. Untuk kalian,
aku pun berharap demikian, berdoa agar aku dan kalian wisuda bersama, dengan
IPK yang memuaskan, serta dapat membuktikan bahwa kita benar-benar unggulan.
Untuk 2KA01, semoga semua mindset dalam diriku tentang kelas unggulan tidak
terbukti, dan menjadi kelas KA01 terbaik yang pernah ada.
Terima kasih, kawan. Ayo kita berjuang bersama. Aku, Kalian, dan
2KA01 = INCREDIBLE. Amin.